Langsung ke konten utama

To Read Everywhere and Stop Immorality


Books (taken by author)


Orang kini banyak terkaburkan dengan keasyikan dari segala hal yang baru dan serba cepat. Film? Musik? Sosmed? Semuanya asyik. Travelling? Chating? Debat kusir? :v Siapa yang tak tergoda? Sebuah kebiasaan baru yang muncul akhir-akhir ini. Segala hal terus berkembang begitu cepat dan signifikan. Selalu berbeda, dalam pola yang lebih beragam. Seolah aku harus segera memulai menyusun 'Kitab Mukaddimah' yang lain untuk membuat penelaahan Ibnu Khaldun dalam versi yang baru. Hahaha.. :-D

Sekarang orang dapat dengan mudah menjadi pengikut berita-berita olahraga. Orang dapat dengan ajaib menjadi pengamat politik. Itu bagus. Masalahnya adalah, sebagian besar dari mereka belum siap. Jika boleh aku ingin katakan kalu mereka masih terlalu bodoh --sialnya terkadang aku ikut-ikutan juga.
Secara realistis kondisi moral masyarakat hari ini jauh dari kata beradab dan mulia. Tidak semuanya, tapi memang sebagian besarnya. Banyak hal tidak beres yang kini menjadi biasa. Mendadak ini-itu jadi lumrah. Dari hal inilah muncul gagasan-gagasan kritis dari orang-orang yang peduli. Muncul istilah-istilah keren di khalayak umum seperti revolusi, revitalisasi moral dan lain sebagainya. Namun, banyak para pemuda labil yang terbayangi serunya perjuangan dalam drama mengira mereka akan angkat senjata dan berderap gagah berani demi melesatkan rentetan peluru kebebasan begitukah?
Thanks to Madam Cypress Ruby karena memposting sebuah joke kecil di grup PNFI (Penggemar Novel Fantasi Indonesia). Sebuah gagasan yang selama ini aku sesalkan dari anak-anak muda. Dan saat itu, aku tergelitik dari meme yang brilian itu. Itulah yang ingin aku sampaikan padamu.

READ


Sebuah kunci sederhana yang terasa berat? Hey! Ayolah..! Kita akan melakukan revolusi bukan? Jadi, langkah awal kita adalah meningkatkan kemampuan baca dan menggalakkan budaya baca.

1 | Baca dan sempatkan selalu.

Membaca bukan hanya untuk ujian sekolah di esok hari. Atau sekedar untuk presentasi kelompok di depan kelas. Secara filosofis membaca adalah tuntutan mulia yang melandasi berbagai gerakan berfikir maju dan strategi cerdas. MULAILAH MEMBACA SEKARANG! DIMANAPUN KAMU BERADA.
Tak masalah kamu pergi mendaki, camp di danau, ngetrip ke pantai, santai di pekarangan atau berbaring di kamar. Selalu ada waktu untuk membaca. Selalu ada buku untuk dibaca. Sisihkan uang jajanmu, atau mungkin kuota datamu. Baik itu buku digital ataupun konvensional, yang penting adalah.., 'Kamu membacanya.'

Kita akan menemukan sebuah keajaiban saat kita mulai membiasakan diri untuk menyempatkan membaca. Akan sering kita menemukan momen saat kita tiba-tiba ingin membuka smartphone dan melihat-lihat buku sebelum melahapnya dengan cepat. Kita akan merasa kehilangan saat sulit menemukan buku-buku yang memunggungi kita dengan keindahannya. Aku tidak berlebihan saat mengatakan bahwa membaca adalah suatu kenikmatan.

Mungkin aku hanya membaca enam buku tiap bulan, kadang kurang dan lebih. Tapi aku cukup percaya diri dan antusias untuk segera mengajakmu menjadi kolektor buku yang giat membaca. Jangan hanya membeli lantas tak membacanya, segera bergerak membaca! --yaps, kamu nih yang timbuners.

2 | Fokus.


Ketika kamu menyempatkan diri membaca di tengah keseharianmu, fokuslah. Baca dengan cepat, fokus dan intensif. Mungkin kita masih bisa menikmati sebuah novel dengan tenang tanpa membuat benang-benang ceritanya berserakan keluar. Tapi bongkahan-bongkahan dari sebuah ensiklopedia? Mutiara-mutiara dari buku-buku plato? tidak mudah jikakita terlalu santai dan menikmati lingkungan. Intinya, FOKUS.

3 | Cintai buku.


Salah satu cara agan buku memberikan segala yang dikandungnya adalah dengan memberikan perhatian maksimal. Mencintai. Ya, maksudku semisal menjaganya baik-baik, menyampuli, merapihkan, tidak merusak, tidak membuang, tidak menginjak :( dan lainnya. Nyatakan cinta itu dalam perlakuanmu padanya. Pada mereka.

Mencintai bukan hanya pada orang spesial--apalagi mantan. Cinta tidak akan habis dan berkurang nilainya walau terbagi. Sama seperti jika kita mencintai pasangan hidup kita dan keluarga kita sama-sama 100%. Nilai sempurna tanpa mengurangi nilai sempurna yang kita berikan untuk Rabb kita. Jadi, cintailah lembaran-lembaran indah itu, kawan.

4 | Gadgetmu, Perpustakaanmu.



Bukan sekedar buku yang enak dipeluk dan wangi dicium. Menggengga efektifitas perpustakaan dalam jemari kita adalah hal mengasyikan. Jejali ponselmu dengan ratusan buku digital yang bisa kamu unduh gratis ataupu kamu beli dari internet.Bingo! Kamu punya perpustakaan pribadi yang bisa membuatmu menjadi hebat. Masalahnya, tinggal maukah kamu?


Jadilah raja dari semua informasi yang kau suka. Maka kau akan menggenggam dunia yang kau impikan.

Ada banyak hal yang belum kita ketahui diluar sana. Jadi, semoga kita dapat meraihnya.


Salam Kangen,
Reja Marjana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Kita Perlu Belajar Bahasa Inggris?

(image source :http://www.thestudyabroadportal.com/) Diantara seluruh pembelajar di Indonesia, aku percaya ada banyak yang belum terinspirasi dan termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris. Aku mungkin perlu mengecek data statistik nasional untuk membuktikannya. Namun, melihat di lingkungan sekitarku saja sudah cukup buatku. Jadi, itulah masalahnya! Aku bisa menghormati untuk kalian yang tetap beranggapan bahwa Bahasa Inggris tidak terlalu penting. Atau barangkali untuk kamu yang berpendapat ada yang jauh lebih penting dari sekedar Bahasa Inggris. Namun mari kita bahas beragam alasan untuk membawa kita memahami pada kesimpulan yang aku dapatkan. Bahwa, Bahasa Inggris merupakan medium penting dalam membuka dunia. Yep! Mengapa demikian? Pertama , fakta bahwa English (Bahasa Inggris) adalah  bahasa yang paling banyak digunakan sebagai bahasa resmi dunia. Mengesampingkan aksen yang heterogen, tak dapat dipungkiri bahwa English dapat kita temui di lembaga-lemb

Masuk Kuliah : Aku dan SBMPTN 2017

Masuk Kuliah : SBMPTN This pict component isnt belong to Author "I Should Pass into ITB!" Itu yang aku pikirkan selama SMA. Namun kenyataan tidak semulus yang dibayangkan. Bersekolah di Pondok Pesantren membuat aku mendapatkan jam belajar lebih banyak dan aktifitas pondok yang padat. Susah membagi waktu untuk belajar materi SMA itu hal umum disini, apalagi SBMPTN. Separuh dari teman temanku yang berniat masuk Perguruan Tinggi Negeri berharap saja pada SNMPTN. Kalu aku tidak demikian, sekolahku bukan lembaga ternama dan terakreditasi sangat bagus. Aku membidik jalur ke SBMPTN semenjak mulai berfikir kuliah. Hal itu memberikan cerita tersendiri. But first, let me introduce you "What Is SBMPTN (and SNMPTN)?" SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), adalah salah satu seleksi masuk PTN secara serentak yang disebutkan dalan UU No 12 Tahun 2012. Mengutip dar laman resminya, SBMPTN adalah seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis

E-learning dengan Zenius.net

illustrasi : zenius.net Electronic Learning again. Yep! Ternyata di masa seperti ini, sulit rasanya tidak mendengar istilah tersebut. Dan seiring peningkatan popularitas gaya belajar seperti ini, makin banyak pula platform yang menawarkan pengalaman E-learning dengan beragam keunggulan. Terkadang keberagaman seperti demikian membuat kita bingung menentukan pilihan. So this is my litle review about : Zenius.net . Sebagai info untuk para pembaca sekalian, bahwa Januari ini Zenius mengadakan sebuah kontes menulis dengan tema Review Produk Zenius. Dan kebetulan sekali, kali ini aku memang bermaksud menulis review produk e-learning sebagai referensi untuk para pembaca sekalian. Apasih Zenius itu? PT Zenius Education didirikan oleh Sabda PS dan Medy Suharta pada 7 Juli 2007. Zenius Education menyediakan layanan akses pendidikan dalam format video berbahasa Indonesia yang disajikan baik secara online melalui website (zenius.net), maupun secara offline dengan media CD