Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Tips & Trick: Write About Everything Everywhere

I'am write! ( image-source: www.pixabay.com ) Beberapa cara mudah untuk selalu sedia menulis kapanpun dimanapun Miliki buku catatan kecil yang muat disaku celanamu, ataupun di saku tasmu. Catatan kecil selalu mudah dijangkau dan kompatibel dengan tempat dan kondisi apapun. Jika kamu belum punya buku catatan kecil ataupun belum menemukannya di toko kelontong di dekat rumahmu, cobalah membawa beberapa lembar kertas kemanapun kamu pergi. Miliki aplikasi catatan yang sesuai di HP-mu. Biasanya, setiap HP punya aplikasi catatan bawaan. Jika kamu merasa aplikasi itu kurang memadai ataupun tidak efektif dipakai, unduh aplikasi catatan yang tersebar gratis di play store dan sejenisnya. Aku sendiri merekomendasikan menggunakan One Note ataupun Evernote sebagai aplikasi catatan kamu. Simpan pintasan ke aplikasi catatan di layar awal yang bisa kamu jangkau dengan mudah. Nah, pasti akan lebih nudah ketika kamu membutuhkannya. Maksimalkan manfaat gagasanmu dengan membagikanny

Waktu Terbaik untuk Menulis adalah Saat Ide Itu Datang. Mengapa?

Berkas catatan Pernahkah kamu pergi jalan-jalan lalu mendapatkan hal menarik yang bisa kamu tuliskan di cerita ataupun esai mu? Atau pernahkah kamu melamun begitu asyik dan tiba-tiba terpercik gagasan tentang suatu hal? Ya! Menulis adalah jurus pamungkas bagi jiwa-jiwa membara yang penuh gagasa dan inspirasi. Apa yang kita temui dalam keseharian kita biasanya menarik untuk ditulis. Masalahnya, "Kapan kamu mau mulai menulis?" Nah, sekarang biar kubedah persoalan ini dan akan kuberi tau padamu soal beberapa hal. Ya, bukan berarti aku seorang ahli, sih. Tapi intinya, aku bisa membantumu memulai terlepas dari jerat kesulitan dan segera menjadi penulis yang produktif. Jadi, silahkan baca terus sambil menyiapkan pena dan kertas--atau sebuah file catatan baru kalau-kalau kamu tiba-tiba punya pemikiran kecil. :) Ide menulis datang kapanpun dimanapun. Tak bisa ditahan ataupun dipaksa. Tapi keseharian kita memancingnya keluar tiap kali kita berfikir. Sayang sekali jika g