Langsung ke konten utama

Mengapa Kita Perlu Belajar Bahasa Inggris?

(image source :http://www.thestudyabroadportal.com/)


Diantara seluruh pembelajar di Indonesia, aku percaya ada banyak yang belum terinspirasi dan termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris. Aku mungkin perlu mengecek data statistik nasional untuk membuktikannya. Namun, melihat di lingkungan sekitarku saja sudah cukup buatku.

Jadi, itulah masalahnya!

Aku bisa menghormati untuk kalian yang tetap beranggapan bahwa Bahasa Inggris tidak terlalu penting. Atau barangkali untuk kamu yang berpendapat ada yang jauh lebih penting dari sekedar Bahasa Inggris. Namun mari kita bahas beragam alasan untuk membawa kita memahami pada kesimpulan yang aku dapatkan. Bahwa, Bahasa Inggris merupakan medium penting dalam membuka dunia.

Yep! Mengapa demikian?

Pertama, fakta bahwa English (Bahasa Inggris) adalah  bahasa yang paling banyak digunakan sebagai bahasa resmi dunia. Mengesampingkan aksen yang heterogen, tak dapat dipungkiri bahwa English dapat kita temui di lembaga-lembaga berkelas internasional. Ditambah fakta bahwa ada 61 negara yang menetapkan Bahasa Inggris ini sebagai bahasa resmi (id.wikipedia.org).

Kedua, buku sumber bacaan IPTEK kontemporer banyak ditulis dalam Bahasa Inggris. Secara otomatis, IPTEK akan membawa kita untuk menyelaraskan diri dengan peradaban. Belum lagi menyertakan jutaan jurnal ilmiah dan esai yang ditulis dalam Bahasa Inggris yang senantiasa bertambah amat cepat.

Ketiga, buku-buku klasik dan populer lebih mungkin diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dibanding ke bahasa lainnya.

Keempat, Bahasa Inggris telah menjadi bahasa paling umum di dunia hiburan populer saat ini. Film, serial TV, musik, dan lain sebagainya.

Kelima, aku merasa ada keunggulan lain yang tidak aku sebutkan dalam tulisan ini 😀.

So, its will be very cool about mastering English!

(image source: http://www.inlinguanewdelhi.com/)


Setidaknya fungsi dan tujuan Bahasa Inggris aku simpulkan sebagai berikut:
  1. Komunikasi
  2. Edukasi
  3. Hiburan 

Mungkin masih ada yang belum tertarik untuk belajar Bahasa Inggris karena alasan kesulitan dan lain semisalnya. Don't worry about! Kita pasti bisa menyelesaikannya. Yang kita perlukan untuk langkah awal hanyalah komitmen dan percaya diri. Sekalipun kamu bari bisa bilang yes, no, Hello, Good Morning, Goodbye. Sekali lagi, tak masalah! Itu hanya soal waktu dan proses belajar kita.

(image source: https://elt.oup.com/)

Nah sebagai tambahan, aku mau share sebuah cerita yang semoga dapat menginspirasi. Sebuah kisah nyata yang sempat diceritakan Murobi (semacam pembimbing) di pondokku, Ustadz Yusran Hanif, S. Sos. Dia bercerita mengenai kemalangan yang sempat menimpanya.

Ust. Yusran ini seorang aktifis revolusioner, yang mendirikan Asean Youth Centre. Sepak terjangnya dari daerah Garut ini menuai banyak apresiasi yang positif. Perjalanannya mengantarkannya pada sebuah tawaran dari Bapak Menteri (aku lupa lagi menteri apa) untuk menjadi perwakilan ke Jepang dari golongan pemuda Indonesia. Ust. Yusran tentu saja menyambut gembira tawaran ini. Namun, barulah dia teringat satu hal.

"Pak nanti di sana pakai bahasa apa?" tanyanya gugup.

"Ya Bahasa Inggris, lha! Emangnya kenapa?" timbal si bapak.

"Saya gak bisa bahasa Inggris."

"Gak bisa bahasa Inggris??" katanya tak percaya. **Gubrakk!! 😑

Yep itu bukanlah cerita bohong dan dilebih-lebihkan. Bahkan, ust. Yusran sendiri menambahkan kalau barulah saat itu dia menyadari kesalahannya sejak dulu. Mungkin si Pak menteri ini menyangka pemuda itu bisa bahas Inggris karena dia mendirikan Asean Your Centre. Namun, kenyataannya al-Ustadz bahkan tidak menyukai bahasa inggris sama sekali semenjak masih duduk di bangku sekolah. Maka, hilang sudah kesempatan emas itu.

Semenjak itulah dia mulai termotivasi dan mulai belajar Bahasa Inggris. Kali berikutnya, al-Ustadz menerima tawaran ke Rusia, Malaysia, dan lain-lainnya, tanpa mempermasalahkan bahasa lagi. Karena hari ini, al-Ustadz telah belajar.

Pretty Inspired Story 😊!!

Kerennya lagi, aku telah merasakan manfaat menguasai Bahasa Inggris (meski gak jago-jago amat, sih). Aku belajar secara autodidak bermacam-macam keterampilan dalam informatika. Seperti : Programing dengan Pascal, VB, PHP + MySQL, Markup dan Design dengan HTML CSS, Menguasai berbagai aplikasi grafis, Belajar pelajaran Biologi, Fisika, Kimia dan Matematika dengan MUDAH!! masih banyak juga yang lainnya.

Aku menikmati channel-channel youtube berbagasa inggris yang membantuku belajar dengan optimal. Sebut saja Crash Course dan Khan Academy. Itu yang paling sering aku kunjungi.

Selain itu, dengan mengikuti informasi berbahasa inggris, membuat kita Up to Date dan lebih berwawasan.

Jadi, boleh dibilang Bahasa Inggris merupakan alat yang membukakan pintu-pintu di dunia ini.

Kenapa lagi harus menyerah dengan Bahasa Inggris? Lets Mastering English to reach our future!



Salam Semangat,
Reja Marjana

Komentar

  1. Artikelnya Bermanfaat Min. Thanks.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah sedikit paham bahasa Inggris, gara-gara sering main game

    BalasHapus
    Balasan
    1. Game membawa berkah juga, hehe..
      Kenyataannya memang seringnya kita berinteraksi dgn bahasa inggris menumbuhkan memori-memori linguistik di otak kita

      Hapus
  3. Setuju sama tulisannya. Di daerah aku juga masih banyak orang yang kurang paham kenapa harus belajar bahasa inggris.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesetaraan Peran Laki-laki dan Perempuan dalam Kehidupan Bermasyarakat

image sorce : http://fee.org/ /*Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas mata kuliah Bahasa Indonesia*/ /*Pendidikan Fisiska Universitas Pendidikan Indonesia 2017*/ /*Reja Marjana 1705580*/ Perempuan sebagai bagian dari masyarakat acap kali dipandang dengan cara yang berbeda. Dalam rentang sejarah, bangsa Mesir Kuno memandang perempuan sebagai sosok agung dan harus dipuja-puja. Di sisi lain bangsa

Kenapa Hidup Tak Seindah Cerita di Film dan Novel?

Apa tujuan hidup kita? Seringkali orang mencari motivasi hidup hingga membayar jutaan rupiah. Namun, yang terpenting adalah mengetahui tujuan hidup kita. Ya! Sesederhana itu. Mengapa demikian? Memiliki prinsip dan menentukan goal merupakan faktur utama kenapa kita melakukan sesuatu dan kenapa kita tidak melakukan sesuatu.   Manusia tanpa tujuan tak ubahnya seonggok daging dan tulang, hidup mengikuti arus orang lain. Terlepas dari pro dan kontra, aku akan memberikan sedikit illustasi mengenai bagaimana tujuan hidup bekerja mengubah cara pandang seseorang. Mari izinkan kita bertanya pada diri kita sendiri. Pernahkah kita menoton film, atau membaca novel lalu membayangkan betapa serunya dunia di dalam sana?! Hal itu normal terjadi. Bahkan ketika melihat betapa melelahkan betapa menyulitkan kehidupan di sana, dikejar moster, terus bertempur dengan musuh, punya rival super picik, diselingkuhi pacar *eh, hingga berjalan dari Shire ke Lonely Mountain seperti Bilbo baggins (xi