Langsung ke konten utama

E-learning dengan Zenius.net




illustrasi : zenius.net

Electronic Learning again. Yep! Ternyata di masa seperti ini, sulit rasanya tidak mendengar istilah tersebut. Dan seiring peningkatan popularitas gaya belajar seperti ini, makin banyak pula platform yang menawarkan pengalaman E-learning dengan beragam keunggulan. Terkadang keberagaman seperti demikian membuat kita bingung menentukan pilihan. So this is my litle review about : Zenius.net.

Sebagai info untuk para pembaca sekalian, bahwa Januari ini Zenius mengadakan sebuah kontes menulis dengan tema Review Produk Zenius. Dan kebetulan sekali, kali ini aku memang bermaksud menulis review produk e-learning sebagai referensi untuk para pembaca sekalian.

Apasih Zenius itu?


PT Zenius Education didirikan oleh Sabda PS dan Medy Suharta pada 7 Juli 2007. Zenius Education menyediakan layanan akses pendidikan dalam format video berbahasa Indonesia yang disajikan baik secara online melalui website (zenius.net), maupun secara offline dengan media CD dan DVD. Beberapa media startup Indonesia menyebutkan bahwa, Zenius hadir sebagai bentuk revolusi pendidikan di Indonesia dengan mengedepankan cara berpikir kritis, logis, rasional, dan pengetahuan sains yang terintegrasi terhadap semua pelajar Indonesia. (Wikipedia)

Kalau kita mengutip dari video ini disebutkan bahwa :

"Zenius.net adalah solusi pembelajaran yang revolusioner dengan menyediakan video pembelajaran dari semua mata pembelajaran, dari SD, SMA , hingga persiapan Ujian Nasional serta SNMPTN."

Nah, sudah jelas kan Zenius itu apa. Itu artinya dengan Zenius ini pembelajaran kita akan terbantu. Karena Zenius sendiri telah menyediakan berbagai media pembelajaran yang pastinya keren dan asik.

Sebagai pengguna Zenius, aku mulai kenal dengan platform yang satu ini sejak di bangku kelas 2 SMP. Produk pertama yang aku gunakan ialah CD Pembelajaran Matematika dan IPA Untuk kelas 7, 8, dan 9 SMP dari Zenius Multimedia. Waktu itu aku sekolah di suatu MTs Swasta dan ikut mondok. Jadi aktifitas e-learning pun menjadi terbatas karena alat elektronik juga terbatas waktu di pondok. Untuk CD Multimedia itu sendiri sebenarnya itu sebuah hadiah karena aku berhasil terpilih sebagai peserta Olimpiade Madrasah untuk mapel matematika ^o^! Tapi dengan itu pula, aku belajar biologi dan fisika sekalian :-D.

Itulah kali pertama aku menyadari betapa menyenangkannya model pembelajaran seperti ini. Tiap kali libur dan pulang ke rumah (tiap Kamis sore hingga Jumat), pasti bawaannya mau belajar dengan Zenius ini. Dan omong-omong, dalam kompetisi itu aku berhasil lolos seleksi hingga tingkat provinsi--Horray!!

Nah, begini tampilan CD Zenius Multimedia




You see? Tampilannya sederhana, tapi nyaman. Model videonya berupa papan tulis digital dengan suara totur yang menjelaskan. Entah menurutku saja atau memang demikian, rasanya lebih nyaman dibanding melihat papan tulis biasa beserta sang tutor di layarnya. Ya, sekalipun tulisan di papan tulis tradisionalnya jelas, tetap saja rasanya kurang nyaman. Jadi aku suka model video Zenius ini.

Dulu aku belum familiar dengan online learning, jadi belum sempat cek video-video di situs Zenius.net.  Barulah waktu aku masuk salah satu SMA swasta di Rajapolah ini, aku mulai cek situs tersebut. Dan ternyata Zenius platform menyediakan produk dengan berbagai varian rasa *eh, maksudnya berbagai bentuk. Ada yang disiapkan dalam bentuk Disk, Online Video, dan kursus langsung di kantor Zenius. Pada saat aku visit webnya Zenius, bahkan sudah ada produk baru bertajuk Xpedia 2.0. Yakni sebuah bundle DVD yang berisi kumpulan video dan modul dari Zenius yang dibagi sesuai kelas. Jadi, tersedia Xpedia 2.0 untuk kelas 12, 11, 10, 9 , 8, dan seterusnya.

Melihat keterangan yang ditulis pada halaman Xpedia 2.0 ini, rasanya perfect tools deh! Ada video pembelajaran berbagai mata pelajaran untuk satu tahun ajaran, tiket masuk Zenius Club (tempat nongkrongnya anak Xpedia buat diskusi online),  dan voucer Zenius.net selama satu tahun ajaran. Wow! Dan ketika cek harganya, kisaran 700 ribu - 1,1 juta untuk materi satu kelas. Mahal? Relatif kita menilainya bagaimana. Tapi dibandingkan ikut kursus dan beli modul di tempat lain, pastinya ini lebih murah. Apalagi kalau melihat sisi fleksibilitas pembelajaran dari media DVD ini. Kita yang atur waktu dan tempatnya. Yang penting ada PC ber-DVD-ROM.

Sayangnya, karena keterbatasan dompet juga aku tak jadi beli Xpedia 2.0 waktu masuk SMA. Bahkan hingga hari ini aku kelas 3 SMA, aku belum berkesempatan membeli produk Xpedia tersebut *gubrakk!!--so sadly

Setidaknya tanpa Xpedia 2.0. pun ada voucer Zenius.net yang bisa digunakan untuk nonton semua video pembelajaran di Zenius.net. Aku rencananya akan menggunakan produk yang satu ini. Tapi bahkan hingga saat ini belum jadi juga toh (:-o) !

Untungnya, ada video di Zenius.net yang bisa dinikmati oleh free-member macam aku. Lumayan--pake banget! Dengan daftar jadi free-member, aku masih bisa belajar dengan Zenius. Ada youtube chanelnya Zenius yang berisi demo dari video-videonya. Sebagian kecil, sih! Tapi aku sudah download semuanya, kok. Hehehe!!

Dari semua itu aku menyadari sesuatu. Bahwa.., Zenius memberikan pengalaman e-learning yang menyenangkan dan berkesan. Seperti membentuk alam bawah sadar kita bahwa belajar itu asik, asik dan ASIK!!

Kenapa e-learning dengan Zenius bisa menyenangkan?


Semenjak SMP, dari video pembelajaran yang terbudle dalam beberapa CD Zenius, aku mulai mengapresiasi produk-produk e-learning serupa. Tapi pada akhirnya, Zenius tetap menjadi pilihan. Pasalnya gaya dan pembawaan tutornya itu bikin asik dan santai. Seperti yang dikatakan sebelumnya, rasanya seolah belajar itu bukan hal yang membuat aku bosan plus lelah. Ngak percaya? Coba cek salah satu demonya disini! (*video pembahasan Klasifikasi Makhluk Hidup, materi SMA Kelas 10)

Dan memang, sebagaimana yang disebutkan di video pengenalannya, Zenius membuka gaya berfikir kita. Memerdekakan. Dan rasanya memang benar, sih!

Membongkar metode pembelajaran para tutor Zenius ini juga, ada satu ciri khas yang paling aku suka dari Zenius. Yaitu, Zenius menyampaikan suatu topik secara konseptual, barulah ke soal. Dalam artian pembahasannya itu bukan sekedar bagaimana menjawab soal, tapi agar kita benar-benar belajar dan mencoba paham.

Secara teori, model pembelajaran e-learning dapat meningkatkan konfidensi atau kepercayaan diri si pelaku pembelajaran. Salah satu indikasi platform e-learning yang baik ialah mampu memenuhi hal itu. Dengan strategi Zenius dalam membentuk gaya belajar penggunanya, aku rasa Zenius cukup ideal sebagai platform e-learning. Dengan menanamkan kemerdekaan berfikir, para pengguna akan dibuat percaya diri dan berimbas pada peningkatan kualitas pembelajaran serta prestasinya di sekolah. Thats what i feel until now!

Belum lagi, keberadaannya yang sudah cukup lama membuat Zenius punya nama sekalipun dunia E-learning kedatangan platform-platform lainnya, semisal Quipper dan lain sebagainya. Bahkan dalam sebuah forum kaskus yang mendiskusikan perbandingan antara Zenius dengan produk pembandingnya, feedback para penggunanya cukup memuaskan. (cek disini dan disini!)

Hal lain yang aku suka dari Zenius adalah blognya yang keren dan helpful. Check here, guys! Dan lihat artikel-artikelnya! Aku yakin ada yang menarik matamu juga akan membantu pembelajaranmu di sekolah. Hingga tulisan ini dibuat, sudah ada 322 artikel yang siap membantu kamu dan menambah wawasan kamu. Just check @ http://www.zenius.net/blog!

Adapun disamping semua itu, ada sebuah fakta yang menurut aku ironi (hehe..). Semakin suka aku belajar dengan Zenius, semakin nempel aku dengan gadget. Meskipun aku tau terlalu lama berinteraksi dengan alat elektronik itu tidak baik, ya secara otomatis aku makin sering melakukannya. Makin nyaman dan nyaman lagi. Untungnya, Aku diberkati dengan mata yang baik sekalipun memandang layar berjam-jam dalam sehari. Tapi, apa itu akan berdampak buruk? Semoga tidak!

Mungkin ini persoalan bersama mengenai dampak penggunaan alat elektronik secara masif. Tapi dunia bergerak dan manusia telah berubah menjadi teman gadget. Zenius, kurasa, mendukung untuk hal itu. Dan apakah itu baik atau buruk? Aku tak tau pasti. Tapi kenyataan kosmik semisal ini tak bisa dihindari. *Kok agak lebay, sih (:-o) ?

Hari ini aku bersekolah di salah satu SMA swasta dan pembelajaranku di kelas tidak cukup memuaskan. Menjelang SBMPTN, Zenius akan sangat membantu. Jadi bintang lima untuk keluarga besar Zenius.net!! B-)

Kabar gembira lainnya. Zenius sekarang makin Mobile Friendly. Here's some screenshoot :

 



Belum memutuskan pendamping belajarmu? Genius.., Try Zenius!

Salam sukses,
Reja Marjana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesetaraan Peran Laki-laki dan Perempuan dalam Kehidupan Bermasyarakat

image sorce : http://fee.org/ /*Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas mata kuliah Bahasa Indonesia*/ /*Pendidikan Fisiska Universitas Pendidikan Indonesia 2017*/ /*Reja Marjana 1705580*/ Perempuan sebagai bagian dari masyarakat acap kali dipandang dengan cara yang berbeda. Dalam rentang sejarah, bangsa Mesir Kuno memandang perempuan sebagai sosok agung dan harus dipuja-puja. Di sisi lain bangsa

Mengapa Kita Perlu Belajar Bahasa Inggris?

(image source :http://www.thestudyabroadportal.com/) Diantara seluruh pembelajar di Indonesia, aku percaya ada banyak yang belum terinspirasi dan termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris. Aku mungkin perlu mengecek data statistik nasional untuk membuktikannya. Namun, melihat di lingkungan sekitarku saja sudah cukup buatku. Jadi, itulah masalahnya! Aku bisa menghormati untuk kalian yang tetap beranggapan bahwa Bahasa Inggris tidak terlalu penting. Atau barangkali untuk kamu yang berpendapat ada yang jauh lebih penting dari sekedar Bahasa Inggris. Namun mari kita bahas beragam alasan untuk membawa kita memahami pada kesimpulan yang aku dapatkan. Bahwa, Bahasa Inggris merupakan medium penting dalam membuka dunia. Yep! Mengapa demikian? Pertama , fakta bahwa English (Bahasa Inggris) adalah  bahasa yang paling banyak digunakan sebagai bahasa resmi dunia. Mengesampingkan aksen yang heterogen, tak dapat dipungkiri bahwa English dapat kita temui di lembaga-lemb

Kenapa Hidup Tak Seindah Cerita di Film dan Novel?

Apa tujuan hidup kita? Seringkali orang mencari motivasi hidup hingga membayar jutaan rupiah. Namun, yang terpenting adalah mengetahui tujuan hidup kita. Ya! Sesederhana itu. Mengapa demikian? Memiliki prinsip dan menentukan goal merupakan faktur utama kenapa kita melakukan sesuatu dan kenapa kita tidak melakukan sesuatu.   Manusia tanpa tujuan tak ubahnya seonggok daging dan tulang, hidup mengikuti arus orang lain. Terlepas dari pro dan kontra, aku akan memberikan sedikit illustasi mengenai bagaimana tujuan hidup bekerja mengubah cara pandang seseorang. Mari izinkan kita bertanya pada diri kita sendiri. Pernahkah kita menoton film, atau membaca novel lalu membayangkan betapa serunya dunia di dalam sana?! Hal itu normal terjadi. Bahkan ketika melihat betapa melelahkan betapa menyulitkan kehidupan di sana, dikejar moster, terus bertempur dengan musuh, punya rival super picik, diselingkuhi pacar *eh, hingga berjalan dari Shire ke Lonely Mountain seperti Bilbo baggins (xi