Berkas catatan |
Nah, sekarang biar kubedah persoalan ini dan akan kuberi tau padamu soal beberapa hal. Ya, bukan berarti aku seorang ahli, sih. Tapi intinya, aku bisa membantumu memulai terlepas dari jerat kesulitan dan segera menjadi penulis yang produktif. Jadi, silahkan baca terus sambil menyiapkan pena dan kertas--atau sebuah file catatan baru kalau-kalau kamu tiba-tiba punya pemikiran kecil. :)
Ide menulis datang kapanpun dimanapun. Tak bisa ditahan ataupun dipaksa. Tapi keseharian kita memancingnya keluar tiap kali kita berfikir. Sayang sekali jika gagasan-gagasan emas ini menguap begitu saja seiring waktu lantaran tak sempat diabadikan. Dari situlah, kita akan menyadari pentingnya menulis.
Tulisan adalah tali pengikat gagasan yang paling kuat. Para penulis yang baik dan budiman pastilah srorang yang dapat berfikir cepat, mengolah kata dengan lihai dan mengungkapkan isi hati dan pikirannya dengan lancar. Bahkan, aku bisa katakan bahwa murid yang cerdas, senantiasa mencatat materi pelajarannya atau mengabadikanya dalam suatu hal yang mudah dijangkau.
Aku yakin kita pernah menemui tulisan yang baik dan yang buruk. Sebagian besar dari kita dapat menilainya dengan mudah. Tapi bagaimana kepala kita menterjemahkan mana yang baik dan mana yang buruk?Sebenarnya sederhana. Jika tulisan yang kita baca neracau tidak jelas, bertele-tele atau bahkan tidak berbobot, kita akan menutupnya dan menjauhlannya dari pandangan. Yang lebih mengherankan adalah ketika kita yang menulisnya sendiri. Yah, tentu saja kita bertanya-tanya mengapa kita dapat menulis sesuatu sebagus itu atau mengapa kita bisa membuat sesuatu seburuk itu. Namun pernahkah kamu menebak salah satu faktornya adalah menunda nunda untuk segera menulis?
Nah, jangan artikan aku menyarankan untuk menulis terburu-buru. Tapi terkadang, kenyataan berkata bahwa ide dapat menguap semudah terperciknya. Jadi, akan lebih baik jika kita segera menulis saat ide itu masih ranum di kepala kita dan meninjaunya lain kali untuk menambahkan atau menyempurnakannya.
Bagaimana, memang demikian, bukan? Jadi tunggu apa lagi, segera siapkan catatanmu dan menulis sebanyak dan sebagus kau bisa.
Salam perjuangan,
Reja Marjana, pembelajar selamanya.
Reja Marjana, pembelajar selamanya.
haaaa, kenapa tak terfikir sebelumnya ya? :D
BalasHapusjazakallah ja, tingkatkan ^^
Yep, amiin..
HapusRoad to succes, dear
Ohh pantesan wkwkwk.
BalasHapusKunjungi juga gan annaxtkj.blogspot.com
Done, sista >u<
Hapus